Gelar Musrenbang Inklusi Gender, Bupati Arifin Teteskan Air Mata

Gelar Musrenbang Inklusi Gender, Bupati Arifin Teteskan Air Mata

Kamis, 12 Maret 2020 pukul 08.00 s/d 13.00 WIB di Pendopo Manggala Praja Nugraha digelar acara Musrena Keren (Musrenbang Perempuan, anak, penyandang disabilitas dan kelompok rentan) sebagai bagian dari tahapan Musrenbang di Kabupaten Trenggalek dalam rangka penyusunan RKPD tahun 2021. Acara musrena keren dimulai pukul 09.45 WIB diawali dengan sambutan perwakilan dari KOMPAK dilanjutkan Sambutan Bapak Bupati Trenggalek.

Dalam sambutannya Bupati Trenggalek M. arifin sempat meneteskan air mata karena terenyuh dan merasa empati terhadap keberadaan para penyandang disabilitas yang ingin mendapat akses untuk terlibat langsung dalam pembangunan serta untuk memperjuangkan hak-hak kebutuhan mereka yang selama ini mungkin belum mendapatkan porsi yang memadai ditengah keterbatasan fisik mereka.


Musrena keren adalah wadah penyampaian aspirasi masyarakat dari kelompok perempuan, anak, penyandang disabilitas dan kelompok masyarakat ekonomi lemah dalam rangka ikut berpartisipasi dalam proses perencanaan pembangunan dikabupaten trenggalek yang digagas Bappeda bsebagai koordinator musrenbang. Tujuan dari diadakannya musrena keren adalah untuk semakin memperkuat dan mempertajam usulan dari kelompok dimaksud sehingga semakin berpihak kepada kebutuhan dan kesejahteraan kepada mereka sebagai bentuk kepedulian pemerintah kab. trenggalek dalam memberikan pelayanan kepada seluruh lapisan masyarakat.

Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengurangi dan atau menghapus diskriminasi perlakuan, disparitas kebutuhan antara kelompok mapan, kaum laki laki dengan kelompok termarjinal dan gender dalam skala kabupaten. Musrena keren menjadi bukti bahwa Pemkab Trenggalek serius untuk semakin berpihak dan melibatkan kelompok perempuan, anak, penyandang disabilitas, kelompok masyarakat usia tua dan kelompok ekonomi lemah.

Tema musrena keren tahun ini adalah : memajukan Ekonomi rakyat melalui SDM kreatif dan ekosistem yang terjaga. Dalam kegiatan tersebut panitia musrena keren mengundang 3 orang praktisi di dunia inklusi yaitu : – Ridho Jusmadi, SH, MM dari Jawa Pos Pro Institut JPIP – Irwan Dwi K, pemerhati sekaligus aktivis dunia